Diposkan pada Film & Drama

5 Pesan Moral dari Drakor Welcome to Samdalri, Bak Pelukkan Hangat

Satu lagi drama Korea yang berhasil membuat penonton jatuh hati dengan ceritanya yang sederhana, hangat, menyentuh, tetapi begitu relatable, yakni Welcome to Samdalri. Ditulis oleh Kwon Hye Joo dan disutradarai oleh Cha Young Hoon, drama yang memasangkan Ji Chang Wook dan Shin Hye Sun ini baru saja menayangkan episode terakhirnya pada Minggu, 21 Januari lalu. Namun, sepertinya penonton akan susah move on tidak hanya dari kedua karakter utamanya, termasuk juga karakter-karakter pendukung yang melengkapi cerita menyenangkan dari drama Korea satu ini.

Singkat sinopsis, drama Korea ini bercerita mengenai Desa Samdal-ri yang berada di Pulau Jeju, Korea Selatan. Kampung halaman dari Cho Sam Dal/Cho Eun Hye (Shin Hye Sun) yang sudah kurang lebih 10 tahun lamanya ia tinggalkan pergi merantau, ke Seoul untuk berkarir sebagai fotografer. Di lain sisi, Sam Dal meninggalkan Jeju dengan banyak perasaan dan kisah yang belum selesai.

Contohnya, mengenai perpisahannya dengan Cho Yong Pil (Ji Chang Wook), hingga pertentangan yang sempat ibunya, Ko Mi Ja (Kim Mi Kyung) nyatakan ketika Sam Dal memutuskan ingin merantau. Setiap konflik yang diangkat dalam drama ini seakan begitu dekat dengan penonton, hingga meninggalkan banyak pesan moral. Apa saja? Yuk bedah melalui artikel berikut ini!

  1. Mengalah bukan artinya kamu menyerah

Karir Cho Sam Dal sebagai fotografer populer bernama Cho Eun Hye harus runtuh, tatkala sebuah gosip miring mengenai dirinya merundung asisten fotografer Bang Eun Ju (Jo Yun Seo) tersebar. Tidak diberi kesempatan untuk membela diri, Sam Dal bersama kedua saudaranya yang terus dikejar wartawan akhirnya memutuskan bersembunyi dengan pulang ke kampung halaman mereka, di Desa Sam Dal-ri. Dalam situasi ini, Cho Sam Dal seakan mengalah pada Bang Eun Ju yang faktanya justru juga menjadi selingkuhan kekasihnya di Seoul.

Pertama-tama, berbagai proyek harus dibatalkan, ia juga batal menjadi fotografer resmi untuk sebuah majalah ternama dari Paris. Belum lagi pameran pentingnya setelah 10 tahun berkarir juga harus ditunda. Setelah semua deretan konflik tersebut, saat Sam Dal akan kembali bangkit menggunakan nama aslinya dengan pameran bertemakan Pulau Jeju,  lagi-lagi Sam Dal harus berhadapan dengan wartawan yang secara tak langsung mengagalkan kerja sama pameran bersama kantor BMKG daerah tersebut.

Cho Yong Pil pun sempat kecewa melihat Sam Dal ingin mundur lagi karena ulah warganet dan wartawan yang terus menyudutkannya. Namun, ternyata Sam Dal sudah belajar, ada kalanya ia perlu mengalah dan mundur selangkah sejenak. Untuk mencari jalan atau kesempatan lain yang lebih baik untuknya. Ternyata Cho Sam Dal telah menemukan tempat pameran foto lain yang bisa digunakan. Strategi Sam Dal untuk bangkit dan meraih tujuannya ini patut diacungi jempol. Jika satu-satunya cara untuk tetap maju memang adalah mengalah, jangan pernah kecewa, karena kamu selalu bisa menemukan cara lain untuk tetap maju.

  1. Keterpurukan mengajarkanmu untuk melihat banyak hal dengan lebih bermakna

Cho Sam Dal sudah bertahun-tahun meninggalkan Pulau Jeju. Bahkan, selama ini ia dan kedua saudaranya Cho Jin Dal (Shin Dong Mi) dan Cho Hae Dal (Kang Mi Na) juga tidak pulang kampung saat perayaan hari besar. Salah satu sebabnya sebenarnya karena Sam Dal menghindari bertemu dengan mantan kekasihnya, Cho Yong Pil. Sebagai wanita yang besar di desa kecil Jeju, Sam Dal juga selalu berambisi untuk bisa keluar dari wilayah kecil tersebut dan membuktikan pada ibunya bahwa ia bisa sukses di Seoul.

Meski karirnya sempat sangat cemerlang di Seoul, Sam Dal seakan memiliki banyak kenangan kurang baik dengan Jeju, hingga rumor miring ini mengharuskannya pulang ke Jeju. Di Jeju awalnya ia takut akan omongan orang-orang di Desa Samdal-ri yang sering kali menyebar dengan mudah, takut disudutkan, dianggap gagal, hingga takut jadi bahan pembicaraan sebagai wanita yang dicampakkan atau mencampakkan Yong Pil. Di lain sisi, ia juga merasa bersalah, pulang kembali ke Jeju karena membuat masalah di Seoul dan takut membuat orang tuanya kecewa.

Namun, faktanya semua wujud ketakutan itu tidak begitu menyeramkan, karena pada dasarnya orang-orang di Jeju hanya begitu perhatian padanya. Ini terbukti ketika para tetangga dan teman-teman lima sekawan termasuk Yong Pil yang sudah lama tidak ditemuinya, justru menjadi tameng pelindung saat Bang Eun Ju hingga para wartawan datang. Ia juga lebih bisa membangun keakraban dan hubungan baik dengan orang tuanya. Sam Dal juga bisa menyelesaikan kesalahpahaman dengan Yong Pil, cinta sejatinya. Paling penting, keterpurukan ini telah mengajarkannya untuk lebih mengenal dan mencintai segala kekurangan dan kelebihan dari Cho Sam Dal, bukan Cho Eun Hye.

  1. Setiap orang punya ‘timing’ masing-masing untuk bisa bersinar

Di balik kesuksesan Sam Dal merantau dari Jeju ke Seoul, ia telah melalui berbagai kesulitan, ujian, dan rintangan. Tidak langsung mengecap kesuksesan sebagai fotografer terkenal, ia juga kurang lebih hampir sepuluh tahun dahulu bertahan sebagai asisten fotografer. Sam Dal bahkan pernah merasakan pekerjaan yang benar-benar sibuk, hingga tidak sempat makan atau mandi berhari-hari.

Ia juga pernah mengeluh lelah dan tidak bisa lagi bertahan di Seoul hingga rasanya ingin pulang saja ke Jeju. Namun, Sam Dal tidak menyerah dan terus bertahan sampai akhir, hingga kesempatan-kesempatan baik datang dan ia pun akhirnya dihormati sebagai salah satu fotografer paling berbakat. Butuh sukses itu butuh waktu yang berbeda-beda untuk setiap orang, juga terlihat dari teman-teman Sam Dal seperti Bu Sang Do (Kang Young Seok) terlahir serba kekurangan ekonomi, namun akhirnya saat dewasa justru jadi yang paling berlebih berkat usaha restorannya yang sukses.

Ada juga teman-teman Sam Dal yang dulu pernah gagal di Seoul, namun saat kembali lagi ke kota ini  Wang Gyeong Tae (Lee Jae Won) sukses dengan usahanya dan Cha Eun Woo (Bae Myung Jin) akhirnya bisa menjadi kartunis,  meski di usia yang sudah tidak muda lagi. Begitu juga dengan Cho Yong Pil, yang berhasil meraih mimpinya sejak kecil untuk bekerja di WMO Swiss. Itu artinya, semua orang punya waktu yang berbeda-beda untuk bersinar. Selama kamu tidak pernah berhenti mencoba, masa indah itu akan datang.

  1. Bagian tersulit dari kehilangan adalah mengikhlaskan

Melalui drama Korea Welcome to Samdalri kamu juga bisa melihat bagaimana menyembuhkan rasa kehilangan itu sulit untuk dilakukan. Terlebih, ketika orang yang pergi untuk selama-lamanya itu adalah mereka yang sangat dekat dan berarti dalam kehidupan kamu. Itulah yang dialami oleh Cho Sang Tae (Yu Oh Seong) yang sudah selama bertahun-tahun berusaha melupakan rasa sakitnya akibat kehilangan istri tercinta, Bu Mi Ja (Jung Yoo Mi) akibat tenggelam di laut.

Cho Sang Tae yang tidak mudah berdamai dengan keadaan tersebut akhirnya menyalahkan keadaan juga menyalahkan orang-orang di sekitarnya, termasuk Ko Mi Ja dan Cho Pan Sik (Seo Hyun Chul). Namun, pada akhirnya hati Cho Sang Tae terketuk, saat ayah Cho Yong Pil tersebut melihat ada banyak orang-orang di sekitarnya yang ternyata semakin menderita hidupnya karena sikapnya ini. Seperti Ko Mi Ja, sahabat sang istri yang harus menangis setiap malam meluapkan rindu pada Bu Mi Ja.

Juga Cho Yong Pil, satu-satu anggota keluarganya yang merasa tidak adil, harus menahan rasa sakit tidak bisa menjalin hubungan dengan Cho Sam Dal satu-satunya wanita yang ia cintai karena tidak mendapat restunya. Cho Sang Tae yang akhirnya belajar mengikhlaskan, memaafkan, pun setelahnya hidupnya lebih tentram dan bahagia. Ia mulai percaya mendiang istrinya pun lebih tak akan suka melihat ia hidup dengan dendam.

  1. Pulang ke kampung halaman serupa pelukkan hangat yang akan selalu menyembuhkan

Pergi merantau ke kota besar sering kali menjadi pilihan banyak orang yang terlahir di kota kecil atau pinggiran. Itulah mengapa, kisah dalam drama Korea Welcome to Samdalri ini terasa begitu relatable dengan banyak orang. Terkadang, ketika sudah sukses di kota besar, seseorang bisa lupa akan kampung halamannya. Bahkan, merasa tidak perlu lagi untuk mengunjunginya. Padahal, kampung halaman adalah tempat dahulu kamu menghabiskan masa kecil. Ada banyak kenangan berharga yang entah kamu masih ingat atau tidak, menjadi faktor-faktor yang membentuk diri kamu saat ini. 

Tempat saat kamu memulai untuk bermimpi untuk menjadi seseorang, tempat kamu menghabiskan waktu-waktu menyenangkan bersama keluarga, teman. Bahkan juga jadi tempat kamu melewati duka hingga bisa mendewasakanmu. Melalui para perantau di Welcome to Samdalri, kamu bisa belajar. Sejauh apapun kamu melangkah untuk mengejar apa yang kamu impikan, jangan pernah lupa untuk pulang, rehat sejenak, dan rasakan bagaimana pelukan hangat yang bisa kamu dapat dari kampung halaman. Seperti kalimat terakhir dalam drama ini,

“Sungguh beruntung untuk kamu yang masih punya kampung halaman, untuk pulang.”

– Drama Korea Welcome to Samdalri

Drama-drama Korea yang bertemakan slice of life seperti ini sering kali lebih lama membekas di hati penonton. Terlebih jika drama tersebut memiliki banyak karakter unik yang seakan menggambarkan situasi di kehidupan sehari-hari. Welcome to Samdalri tidak hanya menampilkan kisah cinta manis antara Cho Sam Dal dan Cho Yong Pil, tetapi juga persahabatan yang indah antara lima sekawan Samdal-ri, hingga duo mija yang merupakan haenyeo legendaris. Kehidupan di kota ada kalanya begitu penuh hiruk pikuk dan membuat sering berpacu dengan waktu, tetapi kehidupan di desa yang lebih lambat, akan lebih mengajarkanmu bahwa ada banyak hal kecil berharga dalam hidup yang sering kali tidak disadari.

PS: Psst, apa pelajaran hidup berharga yang kamu ambil dari kisah hidup Cho Sam Dal? Kasih tahu di kolom komentar di bawah, yuk!😉

Diposkan pada Film & Drama

3 Alasan Kuat Kenapa Kamu Harus Nonton Drama Korea A Time Called You

Kerap kali menyuguhkan genre time travel, satu tahun terakhir ini industri drama Korea menggarap genre tersebut dengan ragam sudut pandang, salah satu dengan menggandeng Netflix. Yakni melalui drama bertajuk A Time Called You, yang merupakan remake dari drama asal Taiwan berjudul Someday or One Day (2019-2020). Drama Korea ini menggaet jajaran aktor dan aktris yang namanya tengah bersinar, sebut saja seperti Ahn Hyo Seop (Business Proposal), Jeon Yeo Bin (Vincenzo), dan juga Kang Hoon (Little Women).

A Time Called You langsung menayangkan seluruh 12 episode yang dimilikinya pada 8 September 2023 lalu. Meskipun drama Korea bertemakan time travel terbilang sudah cukup sering wara-wiri, drama satu ini tetap menyita perhatian berkat premis disajikannya yang segar, unik, dan penuh intrik. 

Bercerita mengenai seorang wanita dari tahun 2023 bernama Han Jun Hee (Jeon Yeo Bin) yang belum bisa menerima kematian kekasihnya yang bernama Koo Yeon Jun (Ahn Hyo Seop) dalam sebuah kecelakaan pesawat. Kegalauan hatinya mengantarkannya menemukan sebuah pemutar lagu tua yang di dalamnya berisi kaset dengan lagu berjudul Gather My Tears dari Seo Ji Won. Secara misterius, Jun Hee yang tertidur saat mendengarkan lagu ini tiba-tiba terbangun di tahun 1998.

Memadukan romansa dengan fiksi, A Time Called You mungkin sebagian besar menceritakan kisah cinta-cintaan di kehidupan masa SMA yang manis, penuh nostalgia, dan membuat penonton senyum-senyum sendiri. Tetapi lebih dari itu, drama Korea romansa satu ini juga menyajikan alur yang membuat penonton harus banyak menerka-nerka. Kamu akan diajak masuk ke dunia penuh teka-teki dalam perjalanan cinta antara Han Jun Hee/Kwon Min Ju dan Koo Yeon Joon/Nam Si Heon (Ahn Hyo Seop).

Sayang untuk dilewatkan, cek 3 alasan di bawah ini untuk semakin meyakinkan kamu nonton drama Korea A Time Called You! Psst, mengandung spoiler!

  1. Diadaptasi dari serial populer Taiwan (2019-2020)

Seperti yang sudah disinggung di atas, drama Korea A Time Called You ini diadaptasi dari serial sangat populer di Taiwan berjudul Someday, One Day. Dalam versi Taiwan, serial ini dibintangi oleh Alice Ko, Greg Hsu, dan Patrick Shih serta disutradarai oleh Huang Tien Jen, sementara naskahnya ditulis dengan apik oleh Chien Chi Feng dan Lin Hsin Hui. Sukses menghadirkan kisah cinta tak biasa yang rumit terhalang perbedaan waktu, Someday, One Day juga sudah diangkat ke layar lebar dengan judul sama di tahun 2022.  Kini, masih dengan cerita yang sama, remake versi Korea drama ini ditulis ulang oleh penulis naskah Choi Hyo Bi dan disutradarai oleh Kim Jin Won.

  1. Penuh dengan plot twist

Melihat dari segi trailer, hingga poster, penonton yang sebelumnya belum pernah menonton versi asli drama ini, mungkin mengira ini hanya drama romansa time travel biasa. Faktanya, drama ini juga dibalut oleh alur misteri. Selain itu, jika biasanya pada cerita time travel seseorang pergi ke masa lalu menggunakan mesin waktu, entah itu berupa terowongan atau mobil dan sebagainya. Di A Time Called Di A Time Called You perjalanan pergi ke masa lalu menjadi semakin rumit, karena hanya jiwa seseorang yang bisa terjebak di waktu yang berbeda dari waktu aslinya.

Seperti halnya Han Jun Hee yang berusia 36 tahun dari tahun 2023, bangun di tubuh seorang siswa SMA bernama Kwon Min Ju yang berusia 18 tahun di tahun 1998. Plot twist pertama yang akan kamu temukan adalah pertemuan Han Jun Hee dengan siswa bernama Nam Si Heon yang wajahnya sangat mirip dengan mendiang kekasihnya di tahun 2023, yakni Koo Yeon Jun. Ditambah dengan rumitnya hubungan persahabatan dan cinta segitiga yang terjadi di tahun 1998 antara Nam Si Heon, Kwon Min Ju, dan Jung In Gyu (Kang Hoon). Selain itu, ketiga sekawan ini juga harus mencegah kematian Kwon Min Ju yang di masa depan disebut terjadi pada bulan Agustus di tahun tersebut.

Alur cerita yang diusung juga akan terus maju-mundur dan lompat dari tahun 1998, pindah ke tahun 2002, pindah ke tahun 2007, lalu kembali ke tahun 2023 lagi. Meskipun terdengar membingungkan, namun ceritanya akan benar-benar mengalir seiring dengan berjalan episode demi episode yang kamu tonton. Justru, letak keseruan itu adalah ketika kamu dibuat terus berpikir oleh penulis, mengenai kemungkinan alurnya. Intinya, drama satu ini jelan akan sangat cocok ditonton untuk kamu pencinta tema time travel.

  1. Mengajarkan tentang penerimaan jati diri

Masa SMA merupakan masanya remaja pertengahan, di sini seseorang memulai pencarian jati dirinya. Dalam prosesnya, salah satunya dapat dipengaruhi oleh validasi yang diterimanya dari lingkungan sekitar. Namun, di sini karakter Kwon Min Ju mengalami kehidupan sebagai anak remaja yang tidak mudah.

Sejak lahir, ia selalu merasa diabaikan dan dinomor duakan oleh ayah ataupun ibunya. Begitu juga, ketika ia berada di lingkungan sekolah. Min Ju merasa ia sudah berusaha keras memendam sifat pemalunya, demi bisa berteman dengan teman-teman sekelasnya. Namun, ia tetap merasa diasingkan di kelas tersebut, hingga selalu menyendiri.

Kwon Min Ju menyukai sosok tampan dan populer, Nam Si Heon. Sayangnya, Nam Si Heon tidak menyukainya. Semua penolakan di lingkungannya, membuat Min Ju merasa dunia sangat tidak adil padanya dan tidak ada yang mau mengerti akan perasaannya. Namun, melalui keberadaan Han Jun Hee, Kwon Min Ju mulai belajar, bahwa sebagai remaja pertengahan ia hanyalah memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap dunia di sekitarnya. Sehingga, menutup matanya pada orang-orang yang peduli terhadapnya. Contohnya, seperti Jung In Gyu yang tulus menyukainya.

3 alasan di atas sudah cukup bikin penasaran bukan, buat tidak ragu lagi untuk langsung maraton drama Korea satu ini! Selamat menikmati perjalanan menemukan cinta sejati di A Time Called You, ya!

PS: Kalau sudah selesai nonton dramanya, boleh banget lanjut kasih tahu review kamu melalui kolom komentar di bawah ini!😉

Diposkan pada Film & Drama

My Lovely Liar: Semua Orang Berbohong

Manusia terbiasa untuk mempercayai dari apa yang mereka dengar atau lihat, bukan dari yang hati mereka rasakan.

(Sumber foto: https://www.instagram.com/p/Cw9FYGdLD6q/?img_index=6 /tvn_drama)

Apa yang akan kamu lakukan, jika memiliki kemampuan untuk bisa mendengar kebohongan? Menurutmu apakah kemampuan tersebut akan benar-benar menguntungkan atau justru merugikanmu? Rasanya setiap orang setuju, bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak pernah berbohong. Bahkan, jika itu disebut sebagai white lies, faktanya kebohongan tetaplah sebuah kebohongan. 

Kisah fiktif berupa seseorang yang dapat mendengar kebohongan tersebutlah yang diangkat dalam drama Korea bertajuk My Lovely Liar. Kemampuan tidak biasa ini dimiliki oleh Mok Sol Hee (Kim So Hyun) yang sejak lahir, bak bunyi lonceng, setiap kali ada orang berbohong, Sol Hee akan menangkap sinyalnya dengan berupa suara berdenting di telinganya. 

Manusia itu sulit untuk dipercaya

Mok Sol Hee memperoleh kemampuan ini berkat doa sang ibu ketika hamil yang ingin anaknya punya kemampuan khusus agar mudah mencari nafkah. Setelah besar, kemampuan tersebut dimanfaatkannya dengan bekerja sebagai Pemburu Kebohongan. Dibayar dengan cukup tinggi untuk klien VIP, Mok Sol Hee membantu para klien menguji kebohongan seseorang.

Meskipun begitu, Sol Hee tak pernah benar-benar merasa kemampuannya mendengar kebohongan adalah sebuah anugerah. Ia sendiri sulit menyimpan kepercayaan pada orang lain dan kepribadiannya cenderung tertutup dan penyendiri. 

Apakah white lies bisa dibenarkan?

Dalam cerita, Sol Hee mengalami banyak kebohongan dari orang di sekitarnya yang membuatnya traumatis. Salah satunya dari mantan pacarnya, Lee Kang Min (Seo Ji Hoon). Setelah melamar Mok Sol Hee beberapa minggu sebelumnya, Lee Kang Min tiba-tiba meminta putus dan mendadak menjadi pria yang suka berbohong. Beberapa tahun kemudian, Sol Hee baru mengetahui jika mantan pacaranya sebenarnya melakukan white lies. Dikarenakan sakit kanker yang saat itu dideritanya. Meski Lee Kang Min merasa kebohongannya dilakukan demi kebaikan Sol Hee, namun faktanya saat Sol Hee tahu kebenarannya, ia justru merasa lebih terluka dan kecewa.

Di situasi lain, Mok Sol Hee juga pernah menemukan bahwa ternyata kebohongan juga bisa terdengar indah. Yakni saat ia melihat seorang anak dan ibu sedang makan bersama di sebuah kedai makan pinggir jalan. Anak dan ibu itu saling mempersilakan makan kimbab yang hanya ada satu porsi. Sang ibu bilang sudah makan sebelumnya, sementara anaknya bilang ia sudah kenyang. Kedua-duanya sebenarnya sama-sama berbohong, demi mengalah agar orang tersayang mereka ini bisa makan. 

Melalui kasus dua kasus di atas, kita bisa dapat memahami, bahwa dalam hidup, bahkan jika seseorang dikenal orang baik, pasti setidaknya pernah satu kali melakukan white lies. White lies biasanya dilakukan setelah pelakunya sudah mempertimbangkan jika kebohongan yang ia lakukan memberi keuntungan bagi yang ‘dibohongi’. Meski faktanya, meskipun orang lain berbohong, tetapi kita tidak bisa menilai kebohongan itu salah atau benar tanpa mengetahui alasannya.

Kebohongan terhadap diri sendiri adalah yang paling menyakitkan

Mok Sol Hee mungkin bisa mendengar kebohongan orang lain, sementara didengarnya secara langsung tanpa media apapun. Tetapi, ia tidak bisa mendengar alasan dari kebohongan dan dia sendiri tak bisa mendengar kebohongannya sendiri. Ia tidak menyadari jika kemampuannya itu bisa jadi bermanfaat, sampai akhirnya bertemu dengan Kim Do Ha (Hwang Min Hyun) seorang penulis lagu ternama.

Kim Do Ha terdengar sangat jujur, meski faktanya dia berbohong terhadap dirinya sendiri, lantaran rasa bersalah yang terlalu besar. Ia menutup identitas asli diri dan wajahnya dari orang-orang, karena pernah menjadi terduga pelaku pembunuhan mantan kekasihnya. Ketika semua orang bahkan ibunya tidak mempercayai fakta bahwa dia bukan pembunuhnya, Sol Hee datang dan berkata bahwa ia percaya pada Kim Do Ha. Di sini, Sol Hee menjadi sadar, bahwa kemampuannya mendengar kebohongan ternyata bisa jadi sangat berguna bagi orang lain.

Manusia, sadar atau tidak justru paling sering berbohong terhadap dirinya sendiri. Berkata bahwa dia baik-baik saja, padahal sebaliknya. Berkata bahwa ia sudah cukup berani, padahal penuh dengan ketakutan. Berkata bahwa ia yakin bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, padahal penuh dengan keraguan dan hambatan. Namun, apakah perbuatan ini sepenuhnya salah?

Secara unik, dalam balutan kisah komedi romansa dengan chemistry yang sukses membuat penonton baper, My Lovely Liar membingkai romantisme soal kebohongan ataupun kejujuran dengan cara yang sederhana namun relevan. Buat kamu penyuka drama romansa berbalut misteri, menyaksikan 16 episode dari drama Korea My Lovely Liar melalui VIU ini bisa jadi obat kepenatan! S

Melalui drama ini kamu juga bisa belajar untuk menjadi lebih jujur terhadap diri sendiri dan memahami bahwa semua manusia itu berbohong dan itu wajar, selama tidak merugikan orang lain. Namun, yang perlu kamu tahu setiap orang punya alasan tersendiri untuk berbohong, dan seperti kata Mok Sol Hee, “Hati seseorang sedalam dan semisterius laut, jadi tidak ada yang tahu, apa isinya hanya dengan tahu mereka berbohong atau tidak.”

Diposkan pada Tak Berkategori

Bingkai Tradisional Modern dalam Kedai Kecil “Seroja Bake” di Salah Satu Sudut Cihapit, Bandung

Ada banyak hal yang sering kali membuatku jatuh cinta dan jatuh cinta lagi pada kota kelahiranku, Bandung. Selain udaranya nyaman, bagiku Bandung seakan selalu bisa mengantarkan cerita dari setiap sudutnya. Berawal dari ide tren “strolling around” yang kerap kali disebut-sebut oleh para influencer fashion dalam setiap unggahan OOTD (outfit of the day). Aku pun ikut tergiur jalan-jalan santai menyusuri beberapa tempat sekaligus untuk sekadar memotret kenangan hingga mencicipi sejumlah kuliner pilihan di kota yang juga tempat ku tinggal saat ini.

Katanya, Bandung difavoritkan orang Jakarta untuk liburan singkat ke luar kota setiap akhir pekan. Di antaranya untuk berburu kuliner lezat hingga berbelanja pakaian. Karenanya, sering kali orang-orang luar Bandung ini lebih tahu apa saja tren kuliner, kafe estetik terbaru, hingga tempat wisata yang sedang ramai dikunjungi di Kota Bandung ketimbang warga kota kembangnya itu sendiri. Termasuk saya, sih. Seperti keberadaan Seroja Bake ini.

Usut punya usut, setelah scrolling di media sosial Seroja Bake, ternyata mulanya kedai roti ini hanyalah kedai rumahan yang menyediakan dua meja saja di dalamnya. Tidak seperti sekarang yang terdiri kurang lebih ada 16 meja. Dahulu, untuk bisa menikmati kuliner khas mereka, diharuskan untuk melakukan reservasi. Saya pun baru ingat, dahulu keberadaan Seroja Bake ini sempat memikat perhatian saya saat di-review oleh salah satu influencer kuliner Bandung di Instagram (warga Bandung sih pasti tahu, siapa maksud saya).

Saya ingat betul, tempatnya mungil, tapi kelihatan hangat. Hanya saja, karena harus melalui reservasi online, disaranakan mereka lebih cocok untuk take away saja. Ternyata sepertinya semakin banyak pelanggan, membuat Seroja Bake akhirnya membuka kedai lebih besar (meski tetap mungil😁) di daerah Cihapit pada Agustus 2022 lalu. Info yang baru saya ketahui, setelah selesai berkunjung ke sana pada awal Desember 2022 lalu.

Tepatnya Minggu, 4 Desember 2022 lalu sebagai penggemar dessert, saya tertarik untuk mencoba pergi ke Seroja Bake. Ingin mencoba aneka kue tradisionalnya yang penampilannya dibuat seperti cake kekinian. Untuk saya yang senang berburu dessert cantik, sebelum tiba di sana yang terpikirkan hanyalah kue tradisional biasa dengan sentuhan tampilan modern. Namun, ternyata keunikan rasa aneka kue pilihannya lebih dari itu.

Daftar nama menu di foto:

  • Teh Kecombrang Stroberi – Rp25.000
  • Es Kopi Susu Kapulaga – Rp27.000
  • Choux Nagasari – Rp18.000
  • Choux Ketan Hitam – Rp18.000
  • Mini Tart Singkong Angkak Mangga Rp20.000
  • Tart Singkong Jeruk Kunci – Rp28.000

Sudah berdiri sejak tahun 2020, Seroja Bake menyatakan diri berfokus pada produk lokal dan musiman seperti yang tertera pada bio Instagramnya. Alasannya, mereka ingin menghadirkan rasa buah terbaik dalam kue-kue mereka, dengan memilih berdasarkan yang sedang musim. Mereka juga cukup aware pada food waste, loh. Menggunakan tagline “Bakery with a mission.” Mulanya, produk yang mereka hadirkan fokus pada roti tawar dan selai khas langsung buatan pemiliknya. Hingga akhirnya, mereka menghadirkan aneka dessert yang terdiri dari banyak pilihan. Mencoba melebur dengan tren dessert cantik kekinian. Seroja Bake pun menghadirkan rasa tradisional dalam penampilan modern.

Perpaduan tradisional modern ini hadir dalam menu seperti choux. Di sini, pastri mungil yang aslinya berasal dari Prancis ini diberi rasa kue nusantara. Pilihan isi flanya terdiri dari rasa kue tradisional seperti nagasari, ketan hitam, hingga peyeum. Sementara untuk kue tartnya sendiri, tidak menggunakan tepung terigu biasa. Melainkan menggunakan singkong sebagai bahan dasar adonan pastrinya.

Ditambah pilihan topping tart yang juga berasal dari bahan-bahan lokal musiman. Seperti angkak mangga, jeruk kunci (semacam jeruk yang rasanya mirip jeruk nipis, namun lebih kecut), cokelat Jawa Barat, dan peyeum pisang. Menu-menu cake lainnya juga tak kalah unik, ada Eclair Gethuk dan Kue Pisang Kluwek. Nah, kalo bicara soal rasa, dari menu kue yang sudah saya coba di atas hampir semuanya approved! Cocok buat kamu yang sebenarnya suka penasaran sama dessert-dessert cantik, tetapi gak terlalu tahan sama makanan manis.

Karena rasa kuenya ini kebanyakan tidak bikin eneuk. Manisnya pas. Tetapi, untuk yang jeruk kunci dengan penampilan yang menurut saya paling cantik, ala-ala pastri hasil buatan peserta masterchef ini. Sayangnya, tidak sesuai di lidah saya alis kurang seperti ekspektasi. Diikuti kurang riset rasa juga sih (sok tahu kalau rasa jeruknya pasti segar-segar saja). Padahal yang namanya jeruk kunci itu rasa masamnya kuat banget.

Jadi, kalau kamu yang gak suka makanan terlalu asem, mungkin gak akan cocok. Terlepas dari itu, sebenarnya rasanya enak-enak saja. Adik saya yang ikut makan pun mengakui itu. Kalau saya sih, karena gak sesuai sama asemnya, jadi makannya harus ditemenin sama es kopi susu yang saya pesen. Kalau diminta pilih mana rasa kue yang paling saya suka, kamu harus cobain tart angkak mangga dan choux nagasari! Ini sih, favorit!

Beralih ke minumannya. Jujur sih, momen pesan minuman di sini sempat bikin bingung dan maju mundur. Soalnya, pilihannya terbilang unik-unik dah super gak biasa. Aneka pilihan kopinya dicampur dengan bahan-bahan tradisional. Ada yang dicampur kapulaga, kayu manis, sampai kunyit. Pilihan non-coffee atau minuman yang segarnya, ada teh yang dicampur dengan kecombrang. Saya akhirnya pilih Es Kopi Susu Kapulaga, sementara adik pilih Es Teh Kecombrang Stroberi, karena katanya rasa kecombrangnya itu gak terlalu menonjol.

Dan ketika pesanan kita datang, aroma dari Es Kopi Susu Kapulaga ini mengingatkan pada jamu. Namun, surprisingly saat diminum sebenarnya rasa kapulaganya itu tidak kuat (cenderung tidak terasa), tetapi lebih berpengaruh ke tekstur minumannya yang menjadi lebih keset. Jadi, masih bisa approved, tetapi bukan favorit. Nah, minuman yang lebih jadi favorit, justru Es Teh Kecombrang Stroberi. Rasanya malah segar tapi ringan. Buat kamu yang bingung pesan minuman apa saat di sini, Es Teh Kecombrang Stroberi ini bisa dibilang sebagai pilihan aman yang rasanya paling umum kita minum.

Ohya, sebelum menyantap menu dessert khas Seroja Bake ini, saya juga sempat pesan menu brunch, karena memang sudah waktu makan siang (loh). Hehe, soalnya di sini memang gak ada menu makan siang. Pilihannya kalo bukan aneka kue, makanan asinnya adalah menu brunch yang hanya tersedia sampai pukul 2 siang. Kebanyakan, adalah pilihan menu roti yang diberi isian menu makanan lokal. Seperti yang saya pilih ini, namanya Foccacio Gulai Ayam. Jujur, rasanya enak sih. Roti Foccacio yang crunchy itu ternyata cocok dengan isian ayam dengan saus gulai. Menarik untuk dimakan.

Nah, untuk minum dengan makanan gurih ini kamu bisa pilih air mineral saja. Seharga Rp7.000 kamu dapet 1 setengah liter kurang botol air mineral dalam botol kaca. Yang gelasnya bebas mau digunakan untuk berapa gelas.

Di samping menu makanannya yang khas. Yang membuat Seroja Bake membuat betah untuk dikunjungi, lagi. Adalah tempat kedainya itu sendiri. Meskipun kecil dan masih banyak juga yang harus waiting list. Namun, suasana ala rumahan seperti di kedai Seroja Bake yang pertama masih terasa. Selain itu dekorasinya kental akan suasana retro juga. Seru buat dipakai tempat nongkrong part 2 ala anak-anak milenial sekarang. Yang setelah makan siang/malam, biasanya pindah ke kedai kopi.

Meskipun bukan seperti kedai kopi kekinian, tetapi cobain deh sensasi “jadul” ala rumah neneknya, yang tetap estetik! Tetapi, kalau kamu yang ingin datang untuk buat konten atau takut kehabisan tempat di sini saat weekend, disarankan datang lebih pagi ya! Seroja Bake ini sudah buka mulai jam 07.00 pagi! Dan sepertinya, sampai sebelum waktu makan siang, masih sepi. Kalau datang setelah makan siang, atau bahkan sore hari, siap-siap ada di daftar waiting list bahkan bisa baru dapat jam 7 malam!

Diposkan pada Tak Berkategori

Lebih Solutif Bersama Apicol untuk Sustainability Life

Dukung Produktif Bersama Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan

Pernahkah kalian mengecek kalau hampir pada setiap produk yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari menjadikan minyak kelapa sawit sebagai salah satu bahannya. Mulai dari cairan pembersih, skin care yang kita gunakan, sampai yang pastinya bahan masakan. Termasuk pizza hingga ice cream yang kamu makan juga bisa loh, menggunakan kelapa sawit. Tahukah kamu? Indonesia merupakan negara dengan konsumsi minyak kelapa sawit terbesar pertama di dunia. Bahkan dalam lima tahun terakhir, tren kenaikan konsumsi minyak kelapa sawit di tanah air ini terus meningkat.

Kebutuhan konsumsi terhadap minyak kelapa sawit di Indonesia yang terus meningkat ini tidak terlepas dari banyaknya manfaat dari minyak nabati yang dikelola dari pohon sawit atau palm ini. Diantaranya meliputi:

  1. Penggunaan sebagai alternatif bahan bakar biodiesel.
  2. Penggunaan sebagai nutrisi pekanan ternak yang dikelola dari cangkang sawitnya.
  3. Penggunaan sebagai bahan untuk pupuk kompos yang dikelola dari cangkang sawitnya.
  4. Penggunaan pada berbagai sektor industri lainnya. Seperti sabun, kosmetik, dan makanan.
  5. Penggunaan sebagai obat karena dianggap memiliki kandungan minyak nabati berprospek tinggi.
  6. Penggunaan sebagai bahan untuk pembuat particle board yang diambill dari batang dan pelepahnya.

Nah, beberapa manfaat di atasnya baru hanya disebutkan secara umumnya saja. Faktanya, jasa kehadiran pohon kelapa sawit di Indonesia ini terbilang cukup besar bagi para petani kecil di negeri. Terutama, sejak tumbuhan kelapa sawit ini masuk ke Indonesia, sekitar tahun 1848. Ya, meskipun kelapa sawit di Indonesia dikenal tumbuh banyak hingga lahan pertaniannya begitu banyak. Faktanya, asal-muasal kelapa sawit ini sendiri mulanya bukanlah dari Indonesia.

Dalam sejarahnya, orang Belanda lah yang membawa 4 biji kelapa sawit dari Afrika Selatan untuk kemudian di tanam di Kebun Raya Bogor. Bersyukurnya, tanah dan iklim di Indonesia sangat cocok dengan karakter pohon kelapa sawit ini sendiri. Kelapa sawit disebut hanya bisa hidup di daerah tropis di sepanjang garis khatulistiwa dengan curah hujan melimpah dan ketentuan syarat agroklimat lainnya.

Menariknya yang memenuhi syarat tersebut hanyalah di beberapa negara dunia, meliputi Indonesia, Malaysia, serta sebagian kecil wilayah Amerika Tengah dan latin. Itulah, mengapa kehadiran pohon kelapa sawit ini bisa dibilang sebagai salah satu anugerah bagi negeri ini dari Allah SWT. Sayangnya, dalam sekitar satu dekade belakangan, beriringan dengan eksistensi penggunaan minyak kelapa sawit yang semakin tinggi, isu baru mulai muncul.

Ini berkaitan dengan proses produksi dalam pertanian kelapa sawit yang dinilai memiliki cukup banyak dampak negatif bagi kelangsungan hidup. Sementara, isu kehidupan berkelanjutan saat ini menjadi fokus baru. Lalu, apa saja sih dampak negatif itu?

Adanya dampak tersebut, membuat para kritikus ini sempat mengungkapkan niat untuk memboikot berbagai produk yang memiliki kandungan minyak kelapa sawit. Bahkan, isu ini sempat dengan tegas disebutkan oleh Parlemen Eropa yang melarang penggunaan minyak kelapa sawit di semua biofuel Eropa pada tahun 2020. Namun kemudian, fakta lain membuat larangan ini diurungkan. Pasalnya, dengan memboikot produk dengan bahan minyak kelapa sawit, justru bisa menimbulkan lebih banyak masalah baru. Di antaranya menghilangkan matapencaharian mayoritas petani di Indonesia dan Malaysia.

Ide untuk mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak nabati lainnya juga dianggap bisa membutuhkan lebih banyak lagi lahan baru. Bahkan disebut akan membutuhkan lahan hingga 10 hektar lebih banyak daripada lahan untuk kelapa sawit itu sendiri. Mengingat tanah ekstra yang diperlukan untuk membuka lahan ini harus berada di tempat baru. Ancaman deforestasi untuk kebutuhan lahan-lahan ini pun jelas bisa menjadi permasalahan baru. Karena itu, minyak kelapa sawit berkelanjutan kemudian hadir sebagai solusi baru untuk mengatasi isu ini.

Namun, untuk bisa memberdayakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baru yang lebih ramah lingkungam tentu tidak semudah kelihatannya. Bukan hanya soal bagaimana cara menanamkan pengetahuan mengenai pentingnya aware terhadap isu ini. Dukungan untuk beralih menggunakan minyak kelapa sawit berkelanjutan ini juga tidak akan tercipta tanpa ada tangan-tangan inovatif dari para sosok-sosok hebat dan berpengaruh dalam industri yang melibatkan kelapa sawit didalamnya.

Dan hal itulah yang dilakukan oleh mereka:

1.Irma Setyowati

Irma Setyowati merupakan seorang business woman yang sukses mengembangkan sebuah perusahaan bernama PT Bantu Bantu Selaras. Perusahaan yang menghadirkan jasa kebersihan dan kepegawaian.

“Banyak yang datang ke kami tanpa keterampilan; hidup mereka sulit. Mereka bahkan tidak bisa menghidupi keluarga mereka. Hal itulah yang menginspirasi saya untuk membuat bisnis ini.” – Irma.

Memulai usaha dengan hanya bersama lima karyawan di tahun 2015. Tujuh tahun berlalu, perusahaan yang Irma rintis ini berhasil terus berkembang ke arah yang lebih baik. Hingga di tahun 2022, seperti nama perusahaannya yang menjadi inspirasi mencapai tujuan mereka. Di tahun 2022, sudah ada kurang lebih 1.000 orang mendapatkan pekerjaan dari perusahaan Irma ini. Prinsipnya adalah membantu mulai dari mereka yang paling dekat, untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.

Apapun latar belakang keluarga kamu, setinggi apapun edukasi yang kamu dapat, baginya setiap orang di perusahaan ini bisa menerima kesempatan yang sama. Setiap orang yang tadinya datang ke perusahaannya tanpa memiliki pengetahuan apa-apa, harapannya bisa mengubah kehidupan perekonomian mereka menjadi lebih baik dengan hanya kurang dari satu tahun. Semua ini ia lakukan dengan memikirkan kehidupan yang berkelanjutan juga.

Karena, tidak hanya manusia yang perlu dibantu. Tetapi, lingkungan juga. Itulah mengapa, dalam industri dimana perusahaannya bergerak ini, Irma memilih menggunakan pilihan minyak kelapa sawit berkelanjutan dalam setiap produk kebersihan dan lainnya yang digunakan. Sehingga, kebaikan yang ia lakukan untuk bisnisnya, tidak hanya berhenti untuk masyarakat di dalamnya saja. Tetapi juga sebagai bentuk distribusi untuk kemajuan negeri.

2. Lewi Cuaca

Kata siapa menekuni bidang apa yang kita sukai seringnya tidak terlalu berhasil. Bahkan, Lewi Cuaca memulai bisnisnya dari hobinya makan. Bukan sembarang makan, tetapi makanan alami yang berasal dari kekayaan SDA di Indonesia. Kejelian dan keteliatannya dalam menjelajahi sudah banyak sudut negeri ini demi menemukan berbagai bahan kuliner unik alaminya, menjadikannya sebagai eksportir sukses yang selalu bisa menyuguhkan produk terbaik kepada setiap klien di perusahaannya.

“Saya terus mengembangkan metode baru untuk menghasilkan tanaman berkualitas tinggi, penemuan terbaru saya adalah jenis pupuk baru yang terbuat dari cangkang inti buah sawit, alternatif bagi pupuk kendang.” – Lewi Cuaca.

Ia membuktikan berani berinovasi selalu bisa mempertemukanmu dengan peluang baru. Di antaranya kesempatan untuk kamu untuk lebih menghargai setiap kekayaan alam serta lingkungan yang ditinggalinya. Prinsip yang dipegang dalam perusahaannya adalah untuk menghasilkan lingkungan yang sehat, diperlukan pendidikan untuk dapat mempraktekkan metode pertanian organik bagi para petani. Termasuk olahan minyak kelapa sawit berkelanjutan, bagi Lewi setiap produknya menghantarkan berbagai keindahan cerita dari keanekaragaman hayati di Indonesia.

Kamu juga bisa seperti mereka

Menjadi bagian mereka yang lebih peduli terhadap lingkungan dengan menerapkan sustainability life, selalu bisa dimulai dari hal paling kecil. Di antaranya dimulai dari memilih produk sehari-harimu yang memiliki kandungan bahan minyak kelapa sawit berkelanjutan bersama Apical. Di antaranya seperti:

1.Apicon NH M12

Buar kamu yang berada di industri bakery, coba ganti bahan kue salah satunya dengan menggunakan Apicon NH M12. Merupakan lemak konfeksioneri kelas premium tanpa kandungan trans fat. Merupakan pengganti lemak coklat yang dibuat secara khusus dari proses interesterifikasi minyak nabati.

2. Minyak Goreng Camar

Beralih gunakan minyak goreng dengan proses produksinya lebih ramah lingkungan, yakni dengan Camar. Merupakan minyak nabati serbaguna, sempurna untuk memasak, menumis dan menggoreng. Memulai dari bahan makanan paling dasar yang hampir selalu digunakan dalam berbagai kesempatan memasak.

3. Vitas Gold Cream Shortening

Merupakan lemak reroti untuk berbagai penggunaan terbuat dari minyak nabati terhidrogenasi yang telah dimurnikan. Produk satu ini bisa kamu gunakan untuk Keju imitasi, olesan cokelat, pengganti lemak susu pada krimer nabati, pengganti lemak mentega pada produk konfeksioneri, krim isian.

Kebutuhan akan minyak kelapa sawit di Indonesia tidak akan bisa dihindari. Namun, kepedulian terhadap lingkungan agar tetap sehat itu sebuah tanggung jawab sebagai anak negeri. Karena itu, jangan hanya menjadi kreatif, tetapi juga harus inovatif dan solutif, yuk dukung Apical2030!

Diposkan pada Film & Drama

Masih Jarang, 6 Ide Profesi di KDrama Ini Bisa Kamu Pertimbangkan

Oh Mi Joo dalam drama Korea Run On (hancinema.net)

Menjadi dokter, guru, pengacara, atau pengusaha, mungkin adalah jenis profesi yang sudah biasa kita dengar. Namun, tidak semua orang berbakat untuk profesi-profesi populer tersebut.

Sebagian juga merasa bukan passion mereka. Jika kamu pencinta drama Korea, mungkin kamu sudah sering menemukan jika sebenarnya banyak profesi kreatif yang masih jarang tersorot.

Deretan profesi unik, tidak biasa dari drama Korea ini bisa jadi inspirasi kamu untuk menentukan jalan karier hingga menemukan mimpi kamu yang sesungguhnya.

Terlihat menyenangkan dan mengasyikan, pilihan profesi ini bisa diraih untuk kamu selalu ingin belajar sesuatu yang baru.

1. Sound director

Park Do Kyung dalam drama Korea Another Miss Oh (Dok.tvn)

Tugas dari seorang sound director adalah memberikan efek suara untuk film atau program televisi. Dalam proses syuting, tidak semua suara terekam dengan jelas. Biasanya, di sinilah peran sound director seperti yang dilakukan Park Do Kyung (Eric) dalam drama Korea Another Miss Oh.

Ia bertugas membuat efek suara tersebut lebih terdengar dengan menciptakannya sendiri. Seperti suara untuk langkah kaki, hembusan angin, keramaian lalu lintas, kaca pecah, pintu digeser, hingga ledakan.

Jika kamu termasuk orang yang begitu peka dengan suara-suara yang kamu dengarkan di sekitarmu, bisa jadi inilah profesi yang cocok untukmu. Seorang sound director juga harus kreatif untuk bisa menemukan suara yang sesuai dengan efek yang suara yang dibutuhkan.

2. Pembuat alat musik

Menyukai dunia musik, namun tidak cukup berbakat untuk bisa memainkan alat musik. Ide profesi yang dilakukan Park Shin Hye, sebagai Jung Hee Joo dalam drama Memories of Alhambra ini bisa kamu sontek juga.

Bisa jadi, kamu menyukai untuk membuat alat musik itu sendiri. Inilah yang dilakukan Jang Hee Joo ketika mengetahui ia tidak memiliki begitu banyak keahlian untuk bermain gitar.

Dikarenakan jari tanganmu mungkin sudah terbiasa berlatih memainkan alat musik, maka mengalihkan kelihaian tanganmu dengan membuat alat musik dengan beberapa latihan. Mungkin kamu bisa ahli. Sebagai gantinya, aroma-aroma serutan kayu bisa membawa ketenangan.

3. Video game designer

Do Bong Sun dalam drama Korea Strong Woman Do Bong Sun (Dok.JTBC)

Jika kamu adalah penggemar berat game, profesi sebagai game designer bisa sangat cocok denganmu. Cobalah untuk memainkan imajinasimu dan wujudkan dalam konsep sebuah game.

Tentu saja, mungkin kamu tidak punya kekuatan super seperti Bong Sun (Park Bo Young). Namun, dengan bantuan imajinasi kreatif dan banyak pengalamanmu dari bermain game, kamu mungkin bisa menciptakan sebuah game yang luar biasa.

4. Penerjemah

Oh Mi Joo dalam drama Korea Run On (Dok.JTBC)

Sama seperti hobi bermain game, hobi menonton juga bisa menjadi sumber penghasilan hingga dijadikan profesi yang menjanjikan, lho. Seperti karakter Oh Mi Joo (Shin Se Kyung) dalam drama Korea Run On.

Jika kamu menikmati menonton dan memaknai film, serta senang belajar bahasa asing, coba saja jadi penerjemah seperti Oh Mi Joo.

Sambil nonton dan mencoba menerjemahkan percakapan film berbahasa asing dengan makna dalam bahasa Indonesia yang tepat, akan menyenangkan. Siapa tahu, kamu akan sama senangnya dengan Oh Mi Joo saat melihat namamu ada di daftar kru film.

Psst bonusnya, kamu juga bisa nonton film asing lebih dahulu daripada yang lain dan dapat tiket gratis nonton premier film, lho.

5. Set designer

Gong Woo Jin dalam drama Korea Thirty But Seventeen

Jika kamu seseorang yang memiliki kreatifitas dan senang pergi ke konser atau pentas seni, cobalah pertimbangkan bekerja sebagai Set Designer. Menarik melihat bagaimana Gong Woo Jin (Yang Se Jong) di drama 30 But 17 begitu berdidikasi dengan pekerjaannya.

Menerapkan ide desain setnya dalam ukuran yang lebih kecil, Woo Jin seringkali melakukan perbandingan pengukuran dimanapun dan kapanpun.

Untuk kemudian ia aplikasikan pada desain berupa miniature dari set panggung yang dia buat. Buat orang-orang yang menyukai seni, profesi ini sangat berkaitan dengan dunia seni meski jarang disebutkan.

6. Architectural model maker

Ha Moon Soo dalam drama Korea Just Between Lovers

Pekerjaan ini cocok dengan kamu yang senang dengan seni prakarya dan memiliki keahlian bekerja dengan sesuatu yang detail. Jika kamu pernah bercita-cita sebagai arsitek, mungkin kamu bisa coba bekerja sebagai architectural model maker seperti yang dilakukan Ha Moon Soo (Won Jin Ah).

Bisa juga ini sebagai langkah pertama kamu jika belum yakin apakah arsitektur memang pekerjaan yang kamu inginkan. Profesi ini juga cocok untuk kamu yang senang bekerja sendirian dan berada dalam kesunyian seperti pada introvert.

Itulah mengapa Moon Soo menyukai pekerjaannya. Hal ini karena ia merasa tenang tidak harus banyak berbicara dengan orang lain, tanpa stress, dan tidak ditekan kecepatan.

Beberapa ide profesi dari KDrama di atas menarik dan kreatif, bukan? Apakah sekarang kamu mulai menemukan jalan karier atau mimpi yang kamu inginkan?

Note: Artikel ini sudah pernah diterbitkan di IDN Times

Diposkan pada Film & Drama

Love Alarm 1 dan 2: Lika-Liku Cinta Segitiga Terhalang Aplikasi Pendeteksi Perasaan

Sudah dinantikan selama dua tahun, setelah beberapa kali penayangannya diundur akibat terhambat pandemi, Kim Jo Jo, Hwang Sun Oh, dan Lee Hye Young dari Love Alarm akhirnya kembali. Ketiganya ini adalah nama karakter dari drama Korea original Netflix yang juga sukses membuat penggemar drama Korea terbagi ke dalam dua kubu. Pada 12 Maret 2021 lalu, Love Alarm Season 2 resmi ditayangkan dan mengakhiri penantian panjang penontonnya. Kali ini, mari simak ulasan drama yang dibintangi Kim So Hyun, Song Kang, dan Jung Ga Ram ini. (Psst, hati-hati mengandung SPOILER, jadi siapkan hati!).

Love Alarm 1 dan 2: Lika-Liku Cinta Segitiga Terhalang Aplikasi Pendeteksi Perasaan
(Sumber: Soompi)

Love Alarm adalah cerita cinta yang diliputi sebuah aplikasi pendeteksi perasaan yang disebut Love Alarm atau Jo Alarm. Melalui aplikasi ini, seseorang dapat mengetahui jika ada orang lain yang menyukainya dalam radius jarak maksimal 10 meter.

Hwang Sun Oh digambarkan sebagai karakter anak tunggal dari keluarga kaya terpandang. Diperankan oleh aktor muda yang sedang naik daun Song Kang. Diceritakan Ibunya adalah seorang aktris terkenal sementara Ayahnya seorang politisi. Sebagai anak dari dua orang penting, Sun Oh dipaksa harus selalu menjaga perilakunya, demi menjaga citra baik keluarganya.

Di lain sisi, kesibukan kedua orang tuanya membuat Sun Oh menjadi pribadi yang kesepian. Satu-satunya orang yang menjadi teman ngobrolnya, hanyalah sahabat baiknya, Lee Hye Young (Jung Ga Ram). Meski Sun Oh adalah anak majikan dari Ibu Hye Young yang merupakan asisten rumah tangga di rumahnya, namun keduanya telah bersahabat dekat dan berjanji akan selalu bersama terutama saat keduanya dalam kesulitan.

Karakter Lee Hye Young yang diperankan Jung Ga Ram ini terbilang berlawanan dengan Hwang Sun Oh. JIka Song Kang terlihat sembrono dan cenderung bertindak sebelum berpikir, Hye Young justru memiliki sifat yang pada awalnya terlihat terlalu pemikir. Berasal dari keluarga sederhana dan hanya hidup bersama Ibunya, diam-diam sebenarnya Hye Young merasa mulai tak nyaman melihat sang Ibu bekerja untuk orang tua temannya. Ini juga yang membuatnya menjadi lebih rendah diri.

Baca juga: K-DRAMA REVIEW: ‘TRUE BEAUTY’ WARNING! BUKAN CUMA SOAL CINTA-CINTAAN, MENGHIBUR TETAPI JUGA MENGAJARKAN

(Sumber Foto: Soompi)

Begitu juga halnya dengan masalah percintaan. Sebelum Sun Oh kembali dari luar negeri dan bersekolah lagi di tempat yang sama dengannya, diam-diam Hye Young menaruh perasaan pada salah satu gadis di sekolahnya, yakni Kim Jo Jo (Kim So Hyun). Namun, Hye Young juga menyadari saat itu Jo Jo sudah memiliki seorang kekasih, Jang Il Sik (Shin Seung Ho). Sehingga ia pun tak pernah berani mengutarakan perasaannya.

Hwang Sun Oh langsung menyadari jika sahabatnya ini sedang jatuh cinta pada Kim Jo Jo. Berbeda dengan Hye Young, ia langsung menyarankan Hye Young segera mendekati Kim Jo Jo. Namun, tentu saja Hye Young menolaknya, karena i lebih memilih menjadi pengagum rahasia Kim Jo Jo dari jauh. Tetapi, Sun Oh justru menantangnya. Ia berkata jika ia sendiri akan menunjukkan bagaimana cara mendekati Jo Jo dan membuat gadis itu menjadi miliknya.

Love Alarm 1 dan 2: Lika-Liku Cinta Segitiga Terhalang Aplikasi Pendeteksi Perasaan
(Sumber Foto: Soompi)

Meskipun awalnya hanya semacam taruhan, namun semakin Sun Oh mendekati Jo Jo, semakin ia dibuat penasaran dengan gadis tersebut. Hingga, Sun Oh berani langsung melangkah ekstrem dengan mengajak Jo Jo untuk berciuman dengannya. Setelah hari itu, keduanya mulai mengembangkan perasaan satu sama lain dan menjadi sepasang kekasih fenomenal di sekolah.

Di balik itu semua Sun Oh dan Jo Jo sebenarnya menjadi pasangan yang saling mengisi rasa kesepian satu sama lain. Jika Sun Oh kesepian karena kekurangan kasih saya dari orang tuanya yang seringkali mengabaikannya, Jo Jo kekurangan kasih sayang karena ia sebatang kara. Jo Jo kehilangan kedua orang tuanya saat ia masih kecil dalam sebuah kebakaran. Memaksanya harus tinggal bersama Bibi serta sepupunya yang seringkali memarahi dan mengatakan jika Jo Jo adalah beban untuk mereka.

Ketika seakan seisi dunia menyalahkan Jo Jo yang menjadi satu-satunya korban selamat dari kebakaran tragis di masa lalu, Sun Oh hadir sebagai kekasih dan teman bicara yang mampu menghiburnya. Bersama Sun Oh, Jo Jo merasa akhirnya ada seseorang yang mampu menghargai keberadaanya dan memperlakukannya secara istimewa. Namun, perjalanan cinta dari dua orang yang berbeda latar belakang ini tidak berjalan mulus. Hingga akhirnya, membawa pada kandasnya hubungan mereka.

Love Alarm Jo Jo untuk Hwang Sun Oh, tidak lagi berbunyi. Meski Sun Oh tidak memercayainya, namun Jo Jo berkali-kali menunjukkan jika sudah tidak ada lagi perasaan yang tersisa untuk Sun Oh. Jo Jo bersikeras menyembunyikan perasaannya dari Sun Oh agar bisa lari dari  lelaki tersebut, di antaranya dengan menggunakan fitur khusus yang membuat perasaannya untuk siapapun bisa terblokir dan tidak diketahui oleh orang lain.

Baca juga: IT’S OKAY TO NOT BE OKAY: DRAMA KOREA BERTEMA PSIKOLOGI YANG MENYEMBUHKAN PENONTONNYA

Keputusan Akhir Kim Jo Jo

(Sumber foto: Soompi)

Bertahun-tahun setelah Jo Jo dan Sun Oh tak lagi saling bertemu. Sun Oh mengingat Jo Jo sebagai gadis jahat yang telah mematahkan hatinya dengan cara yang tak adil. Sementara, Jo Jo masih terus berusaha menghindari Sun Oh. Dengan akhir yang menggantung pada musim pertama, ketika Jo Jo berusaha menemukan cara untuk membuka blokir Love Alarmnya dan secara bersamaan bertemu Sun Oh dan Hye Young di gedung Love Alarm.

Jelas-jelas membuat akhir kisah musim pertamanya diserbu rasa penasaran oleh para penonton. Termasuk, saya sendiri saat itu meyakini, meski Hwang Sun Oh sudah menjalin hubungan dengan Lee Yok Jo (Kim Si Eun), Kim Jo Jo hendak membuka tamengnya karena ingin menunjukkan perasaanya pada Sun Oh masih ada. Setelah lelaki itu, menunjukkan jika ia masih menyukai Jo Jo.

Namun, tiba-tiba penonton dibuat bingung dengan jalan cerita musim kedua yang dimulai dengan status Kim Jo Jo dan Lee Hye Young yang kini menjadi sepasang kekasih. Ya, setelah Hye Young akhirnya mengungkapkan perasaannya pada Jo Jo di akhir musim pertama, meski sempat diabaikan Jo Jo, akhirnya Jo Jo bersedia untuk membuka perasaannya pada Hye Young.

Lee Hye Young senantiasa setia menanti Love Alarmnya bisa berbunyi karena Jo Jo. Namun, dia sama sekali tak tahu bahkan jika Jo Jo sudah jatuh cinta padanya, ia masih tidak akan membunyikan alam Hye Young, karena Jo Jo belum bisa menemukan cara untuk menghancurkan tameng yang melindungi perasaannya di aplikasi Love Alarm miliknya.

Di tengah-tengah Kim Jo Jo yang mulai kebingungan dengan perasaannya sendiri serta perasaan bersalahnya pada Hye Young yang setia di sisinya, Hwang Sun Oh kembali hadir ke dalam hidupnya. Namun, kali ini berbeda, keberadaan Sun Oh membuat Jo Jo menyadari, jika saat ini perasaannya tertuju hanya pada Lee Hye Young. Lelaki yang selalu ada untuknya, membuatnya merasa nyaman sekaligus aman, dan selalu lebih mengutamakan dirinya.

Namun, lagi-lagi aplikasi Love Alarm menjadi penghalang di antara keduanya, membuat ketiganya terjebak dalam hubungan cinta segitiga rumit yang membuat penonton gemas. Menariknya, pada akhir cerita penulis memilih memilih menyelesaikannya dengan gaya yang realistis meski harus mematahkan hati para penonton dramanya yang mayoritas berpihak pada Hwang Sun Oh.

So, meskipun pada akhirnya Song Kang resmi masuk jajaran sad boy menyusul Han Seo Jun (Hwang In Yeop) True Beauty dan Han Jin Pyeong (Kim Seon Ho) Start Up. Namun, penonton bisa melihat pertumbuhan karakter Hwang Sun Oh. Jika sebelumnya ia memulai cinta pertamanya dengan Kim Jo Jo dengan kekanak-kanakkan, kini ia mengikhlaskan pilihan Jo Jo dan mulai belajar cara mencintai dengan tulus untuk Lee Yuk Jo yang setia di sisinya.

Meskipun jalan ceritanya sempat membuat saya kebingungan, namun pada akhirnya saya sendiri menyetujui pilihan Jo Jo. Pada akhirnya, lelaki ‘nakal’ dan terlihat tidak penuh kepastian seperti Hwang Sun Oh, akan kalah dengan yang bertanggung jawab dan mencintai dengan cara yang dewasa seperti Lee Hye Young.

Hmmm, bagaimana menurutmu?

Diposkan pada Film & Drama

K-Drama Review: ‘True Beauty’ WARNING! Bukan Cuma Soal Cinta-Cintaan, Menghibur Tetapi Juga Mengajarkan

Menumbuhkan Self-Confident Bersama Im Joo Kyung, Memahami Beauty Privilege dan Bahas Bullying Issue

review true beauty selasar alinea blog
(foto: tvN drama)

Another drama yang tahun ini dapat perhatian lebih dari para pencinta drama Korea hingga memikat muggle, yang di masa pandemi ini semakin banyak bergabung menjadi penyuka k-drama, kamu salah satunya?

Yup, True Beauty! Sebagai content writer yang topik pembahasannya juga berada dunia seputar per k-pop-an dan k-drama-an, saya tahu betul drama ini sudah menunjukkan banyak perhatian bahkan saat jajaran pemainnya diumumkan. True Beauty merupakan drama Korea lainnya, yang diangkat dari karya webtoon populer.  Versi webtoonya memiliki judul lain ‘The Secret of Angel’. Buat kamu yang merupakan penggemar webtoon, mungkin sudah pernah baca webtoonnya yang sampai drama ini tamat, belum juga berakhir.

Tetapi, kali ini saya mau membahas drama ini sebagai ‘si penikmat dramanya saja’. Saya sama sekali tidak pernah baca webtoonnya dan gak terlalu tahu banyak versi webtoon selain #TeamSeojun yang katanya’ menang banyak’ atau sinopsis singkatnya yang kelihatannya tidak berbeda banyak dengan versi dramanya.

PERHATIAN! MENGANDUNG SEDIKIT SPOILER

Sebagai penonton dramanya saja, saya menikmati drama ini. Lupakan sejenak soal #TemSuho atau #TeamSeojun saya tim semua bahagia dengan jalannya masing-masing dan pesan moral yang dimaksud penulis webtoon yakni Yaongyi atau screenwriter dan sutradaranya sampai ke penonton. Sama seperti tampan dan cantik, menurut saya ukuran kebahagiaan itu juga relatif.

True Beauty sendiri sebenarnya bukan cuma drama soal romansa cinta segitiga. Drama ini juga mengangkat dua isu penting lainnya yang seharusnya juga bisa lebih menjadi perhatian. Yakni, soal ‘Beauty Privilege’ dan ‘Bullying’.

(foto: YouTube tvN)

Drama ini menceritakan karakter Im Joo Kyung (Moon Ga Young) yang berusaha keras menutupi wajah aslinya yang tanpa make-up, saat dia pindah ke sekolah barunya. Namun, justru lelaki paling tampan dan populer di sekolahnya Lee Su Ho (Cha Eun Woo), tanpa sengaja membongkar rahasia kecantikannya itu. Di sisi lain,ia juga bertemu siswa laki-laki lain yang sama populernya, Han Seo Jun (Hwang In Yeop) dia adalah tipe yang tampak seperti anak nakal di luar, namun sebenarnya berhati lembut.

Sebelum mem-post tulisan ini di blog saya, penilaian untuk drama ini sudah saya sebutkan di InstaStories. Saya memberikan score 9 dari 10. Mungkin dari kalian langsung bilang ‘Wow besar sekali’ haha. But, let’s check apa saja alasan yang membuat saya memberikan score tersebut melalui beberapa point kemenarikan k-drama True Beauty di bawah ini!

Baca juga: IT’S OKAY TO NOT BE OKAY: DRAMA KOREA BERTEMA PSIKOLOGI YANG MENYEMBUHKAN PENONTONNYA

Membahas soal standar kecantikan fisik

Saya pernah membaca salah satu komentar warganet sebelum drama ini ditayangkan. Katanya kurang lebih begini. “Saya ga akan nonton drama ini ah, karena seperti mengajarkan jika kecantikan itu segalanya,” nah loh! Padahal, dramanya saja belum rilis, sudah mendapatkan judge dari sekadar sinopsis awalnya saja. Menurut saya, apa yang diucapkanya ini kurang tepat. True Beauty bukannya maksudnya untuk memberitahu jika harus menjadi cantik untuk dapat perhatian, justru sebaliknya.

Sinopsis singkatnya, drama ini menceritakan seorang gadis bernama Im Joo Kyung yang kehilangan rasa percaya dirinya, karena sejak ia lahir ia selalu mendapatkan komentar kurang mengenakan soal fisiknya yang dianggap ‘kurang cantik’ oleh orang-orang sekitarnya. Penghakiman yang dibuat orang lain atas dirinya ini menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Hingga ia merasa kurang dan merasa perlu mengubah penampilannya demi membuat orang lain lebih menghargai dirinya.

Drama ini pada awalnya memperlihatkan karakter Im Joo Kyung kecil yang sebenarnya tidak begitu merasa insecure dengan dirinya pada awalnya. Ia tetap berusaha menemukan teman dan melakukan apa yang disukainya. Ia juga tak banyak mengeluh berlebihan soal parasnya. Joo Kyung mulai mengeluhkan itu ketika beberapa orang mulai menyebutnya kurang cantik terus-menerus, hingga perkataan seperti  ‘tidak secantik kakak dan adiknya’ dan komentar kurang mengenakan lainnya.

Hingga puncaknya, saat Joo Kyung bertanya mengapa anak-anak di sekolah SMA-nya yang pertama, begitu tega membullynya. Anak-anak itu menjawab karena dia buruk rupa. Sperti titik luka yang membuatnya menjadi lebih rendah diri dan Insecure. Hingga hamper punya niat bunuh diri.

Tidak ada yang terlahir jelek, yang ada kita lahir di zaman saat semua orang senang menghakimi” 

RM BTS
(foto: tvN drama)

Jadi, sebetulnya drama ini ingin mengajak penonton bertumbuh dengan karakter Im Joo Kyung yang merasa insecure terus-menerus, karena menerima begitu saja perkataan orang lain. Di sisi lain, ini juga menjadi pembelajaran, bahwa ‘mengomentari fisik orang lain secara negatif, hanya akan berakibat luka berkepanjangan bagi yang dikomentari,’ serius deh, apa untungnya sih?

Pernah dengar? Dua perkataan yang bisa terus membekas di benak seseorang adalah ‘Pujian’ dan ‘Makian’. Coba deh, kamu pasti masih selalu teringat saat perkataan seseorang meskipun sudah lama sekali, memberikan pujian contohnya seperti  “Waah, rambutnya bagus ya, seperti rambut Barbie”. atau mereka yang pernah memberikan kritikkan seperti “Ihh kok kulitnya hitam sih, padahal orang tuanya putih,”.

Dua jenis kalimat yang sama sekali berbeda, tetapi dampaknya juga bisa sama-sama membekas lama. Lebih baik mana, dikenal sebagai seseorang yang memberikan pujian atau komentar pedas? Memang sih, kadang komentar pedas ini bisa saja terjadi karena ketidaksengajaan. Lagi-lagi, melalui True Beauty kita diberikan gambaran, berhati-hatilah dalam setiap perkataan, karena kita tidak  tahu seberapa jauh suatu komentar meskipun kelihatanya sepele,  ternyata bisa berdampak buruk pada ingatan orang lain.

Semua orang itu cantik dengan caranya masing-masing, siapa yang menciptakan standar kecantikan jika cantik itu harus kurus, kulitnya mulus, berwarna kulit putih, mata yang besar, dan lain sebagainya, bukankah manusia itu sendiri? Padahal, klasiknya katanya cantik itu relatif. Bahkan, di setiap negara saja, orang yang dianggap paling cantik berbeda-beda. Di sebuah negara bahkan disebutkan (saya lupa dimana, yang jelas saya pernah membacanya di sebuah majalah), wanita tercantiknya adalah mereka yang bertubuh gemuk.

So, yeah cantik itu relatif, tergantung selera, dan tidak hanya soal fisik.

Percuma fisiknya cantik, tetapi hatinya tidak

Inilah bukti yang menegaskan bahwa  True Beauty bukan drama yang membuat pengertian jika cantik adalah segalanya. Di antaranya kita belajar dari beberapa karakternya, contohnya Kang Soo Jin, dia sudah punya wajah cantik yang seperti yang orang Korea Selatan kebanyakan suka. Dia juga pintar dan baik hati terhadap teman-temannya.

Namun, berkat satu kesalahan buruk yang dilakukannya, ia langsung dilupakan. Wajah cantiknya sama sekali tidak berpengaruh. Begitu juga dengan Park Se Mi atau Jin Hee Jung, murid-murid pembully di True Beauty. Cantik sih, tapi..ketutup sama tingkah mereka yang tidak bisa menghargai orang lain.

Seiring berjalannya waktu, kita juga melihat bagaimana Im Joo Kyung akhirnya mampu menerima komentar orang padanya. Dengan dirinya mampu berjalan dengan percaya diri dan justru menghadapi orang-orang yang mengkritisinya dengan keberanian, ia tahu bahwa ternyata tidak apa-apa menjadi dirinya apa adanya, tanpa perlu cantik mengikuti standar kecantikan. Karena, kecantikan bukan segalanya, menjadi seseorang yang jujur dan tidak berpura-pura, justru  itu yang membuat seseorang  lebih dihargai.

Ternyata, jadi cantik itu gak selalu bahagia,”

Film IMPERFECT: Karir, Cinta, dan Timbangan

Melihat sudut pandang dari korban Bully

(foto: tvN drama)

Membahas Bullying yang ditampilkan dalam drama True Beauty memang menyebalkan. Tetapi, satu hal yang bisa dipetik, seorang korban bullying sangat membutuhkan dukungan orang tersayang yang ada di sekitarnya. Ketika korban bully tahu akan ada orang tersayang yang selalu mendukungnya, saat itulah dia mempunyai kepercayaan diri lebih untuk bangkit.

Memang susah sih, menanamkan pemahaman jika jadi korban bullying ini bukan sesuatu yang memalukan dan harus disembunyikan. Tetapi, seharusnya memang koban bully itu bisa ‘speak up’. Apa yang pelaku bullying itu lakukan sangat salah dan tidak ada satupun orang di dunia ini yang pantas diperlakukan kasar dan seenaknya, tanpa ada alasan hukum yang jelas. Apalagi, hanya karena alasan ‘fisik’ atau dianggap lebih ‘lemah’.

Komedi dan  karakter pelengkap yang menghidupkan cerita

Yes, sejak menonon episode awal True Beauty, saya sendiri tidak pernah tidak tertawa menyaksikan humor yang disajikan dalam drama. Istilahnya, baru semenit dibuat pengin nangis, semenit kemudian dibuat tertawa lagi. Ini gak lepas dari karakter teman-teman Han Seo Jun yang kocak setia, tetapi juga pengertian, mereka yang buat saya berasa kangen dengan masa-masa sekolah hahah. Karena, anak-anak seperti ini nih yang biasanya buat suasana kelas lebih rame. Jahil, tapi seru.

(foto: tvN drama)

Karakter Kang Soo Jin yang manis, kalau kata orang-orang sih, dia karakter yang kayaknya paling gak punya masalah sama hidupnya. Cantik iya, punya pacar yang perhatian juga iya. Dia ini tipe sahabat yang mungkin terkesan agak ‘lebay’. Tetapi, juga sahabat yang setia, pengertian, dan selalu ada di saat dibutuhkan.

(foto: tvN drama)

Keluarga Im Joo Kyung yang konyol juga membuat drama semakin berwarna. Keluarganya sebenarnya sama seperti kebanyakan keluarga di dunia nyata, sama sekali gak sempurna. Orang tua yang menuntut anak mendapatkan nilai baik, adik yang selalu jail tapi juga diam-diam jadi sayap pelindung dan jagain kakaknya dengan caranya sendiri (please Im Joo Young memang buat oleng, setuju?). Tetapi, tetap ada sosok orang tua yang pengertian dengan anaknya.

Terakhir,  salah satu karakter yang ternyata paling banyak difavoritkan di drama ini, yakni Im Hee Kyung. Kakak Joo Kyung yang punya kepribadian terkesan ‘Bodo Amat’ , dia gak pernah mikiran kata orang, ketika iya bilang iya, tidak bilang tidak, hmm mungkin gak sih ada cewek kayak gini di kehidupan nyata?

(foto: tvN drama)

Satu lagi, yang tidak boleh dilewatkan adalah Pak Han Joon Woo. Terlepas dari adegan dia sama Im Hee Kyung yang selalu buat tertawa, Pak Han adalah tipe guru kesayangan murid. Serius deh, dia ini pengertian dengan para muridnya, dia gak terlalu menuntut siswa-siswanya harus dapat nilai bagus, selama kamu punya tujuan hidup, berperilaku baik, dan menghargai orang lain, ya masa depan aman (istilahnya seperti itu).

Baca juga: WHY DO PEOPLE LOVE K-DRAMA SEARCH: WWW

Gaya penyutradaan

Alasan satu ini mungkin benar-benar selera ya. Saya memang menyukai gaya penyutradraan drama ini, emosi cerita menurut saya disampaikan dengan baik. Misalmya, ada saat momen Lee Su Ho akhirnya meluapkan semua emosi yang dipendamnya. Menurut saya penyampaiannya sangat pas, apalagi acting Cha Eun Woo terlihat sudah semakin berkembang. Dalam adegan penuh haru Su Ho dengan sang Ayah tersebut penonton bisa dibuat terhanyut.  Bahkan, Tim Seo Jun sekaligus.

Intinya, banyak sekali adegan ikonik di drama yang buat penonton puas. Rasanya, seperti alur cerita yang saya bayangkan, ternyata benar disampaikan seperti itu oleh sang sutradara! Geregetnya pas!

Lee Su Ho dan Han Seo Jun

Saya sendiri tidak terlalu melihat drama ini fokus pada romansa. Saya menikmatinya dengan seluruh unsur ceritanya secara keseluruhan. Tetapi, jika berbicara mengenai dua pria yang sama-sama menyukai Im Joo Kyung ini, saya akan bilang dua-duanya sama-sama keren dengan caranya. Jarang sekali saya terkena second lead syndrome memang, karena biasanya lebih menikmati alur yang sudah diberikan penulis (terkecuali School 2015 dan Start Up😜).

(foto: tvN drama)

Saya menyukai Lee Su Ho karena perasaan yang diberikannya pada Joo Kyung terlihat begitu murni, apa adanya, Su Ho itu terlihat dingin namun hatinya hangat. Pria yang benar-benar jatuh cinta pada seorang perempuan dari kepribadiannya, tanpa melihat parasnya. Sepertinya, malah karena kepribadiannya itu, Im Joo Kyung tetap cantik bahkan saat tak mengenakan make up bagi Su Ho.

(foto: tvN drama)

Saya juga menyukai Han Seo Jun, dia tipe lelaki super perhatian yang terlihat begitu menjaga orang-orang yang disayanginya. Tak hanya pada Joo Kyung, caranya memperlakukan Ibunya dengan hormat dan penuh tanggung jawab sebagai pencari nafkah, serta caranya menjaga adiknya, memang sangat membuktikannya. Dia juga terlihat seperti teman yang menyenangkan. Bagaimana bisa penonton tak jatuh hati padanya?

But, still, tidak ada yang sempurna kan, kekurangan yang saya ingin bagikan adalah mengenai momen romansa Joo Kyung dan Su Ho yang menurut saya ada beberapa yang terlihat terlalu banyak dan membuatnya sedikit berlebihan, terutama momen saat mereka masih anak SMA. Ya, biasanya kan saat masih SMA gaya pacarannya di drama Korea sendiri juga tidak terlalu berlebihan, lebih ke menggemaskan yang sewajarnya.

Untuk, masih bisa dimaklumi. Mungkin, karena kedua tokoh utama sama-sama punya luka dan mereka saling menyembuhkan Ketika menghabiskan waktu bersama dan berbahagia.

So, buat kamu yang masih sebenarnya tertarik untuk nonton drama ini, tetapi ter-distract dengan banyaknya orang yang membuat kubu #TimSuho dan #TimSeoJun yang membuatnya terlihat berlebihan, tak usah dipikirkan! True Beauty bukan cuma soal cinta-cintaan kok, ada banyak hal yang bisa dipetik dari segi pesan moralnya dan juga momen menghibur lainnya.

Selamat Menonton!

Nb: Boleh juga dong, saya dengar pendapat kalian tentang drama ini! Atau mau diskusi soal drama Korea lainnya? Silahkan mampir ke kolom komentar di bawah ini ya, salam kenal!

Diposkan pada Film & Drama

It’s Okay to Not Be Okay: Drama Korea Bertema Psikologi Yang Menyembuhkan Penontonnya

(foto: tvN drama)

Long time no see! Hampir satu tahun ke belakangan, saya sama sekali tidak mengupload apapun ke blog ini. Hmm,  bukan berarti sudah lama tak menulis sih, justru tahun ini saya menulis lebih banyak dari tahun-tahun biasanya. But, tuntutan pekerjaan, hihi 😆.

Oke, lama tidak menulis di blog pribadi ternyata buat saya menjadi ingin lebih banyak  mengoceh dan baiknya kita sudahi saja 😁.

Banyak menulis untuk blog orang lain ternyata rasanya tetap berbeda ketika menulis di blog sendiri, setuju? Back to my hobby, kali ini saya ingin mengulas salah satu drama Korea terbaik tahun ini versi saya. Meskipun tahun ini sepertinya banyak sekali drama Korea ikonik yang di Netflix semakin banyak penggemarnya.

But, this one really catch my eyes and also stole my heart! Yup, It’s Okay to Not Be Okay. Drama Korea bergenre psikologi dan dibintangi aktor Korea yang katanya disebut paling mahal saat ini. Bahkan gaji saya selama 3 tahun lebih pun rasanya tak mampu menyamai bayarannya per satu episode.

It’s Okay to Not Be Okay dibintangi Kim Soo Hyun, sementara lawan mainnya adalah aktris Seo Ye Ji. Berkat kecantikannya, kemampuang aktingnya yang kuat, serta gaya fashion dalam karakternya di drama ini, nama Seo Ye Ji semakin populer!

Meskipun mungkin bagi penggemar drakor secara umum, baru melihat Seo Ye Ji dalam drama ini. Tanpa saya sadari, saya sendiri sudah mengikuti akting Seo Ye Ji sebagai pemeran utama di sejumlah drama yang dibintanginya sebelum ini.

Seperti Moorim School, Save Me, dan Lawless Lawyers. Tetapi saya akui, saya baru sadar jika Seo Ye Ji itu sangat cantik dan memiliki akting yang memikat melalui drama It’s Okay to Not Be Okay ini (Go Moon Young Syndrome :D).

It’s Okay to Not Be Okay adalah drama yang mengangkat isu psikologi yang dikemas dengan cara yang unik, yakni melalui dongeng.

Belajar menyembuhkan diri sendiri dari karakter-karakter dalam It’s Okay to Not Be Okay

Moon Kang Tae (Kim Soo Hyun)
(foto: tvN drama)

Karakter pertama adalah Moon Kang Tae (Kim Soo Hyun) seorang pria pekerja keras yang sejak kecil sudah berusaha bertahan hidup sendirian.

Ia berusaha menghidupi dirinya dan sang kaka yang memiliki sindrom autisme. Sepanjang hidupnya hingga di usianya yang sudah menginjak akhir 20-an, Moon Kang Tae hanya fokus bekerja dan selalu mengutamakan kakaknya ketimbang dirinya.

Bayangkan, sejak usia 10 tahun Moon Kang Tae sudah harus memikirkan bagaimana cara bertahan hidup tanpa nasehat atau bantuan dari orang lain? Makannya, kada melihat karakternya ini seperti kekurangan kasih sayang.

Moon Kang Tae terbiasa mengurus segala hal yang berkaitan dengan kakaknya. Karena, meskipun sang kakak beberapa tahun lebih tua daripadanya, namun tingkah lakunya masih menyerupai anak kecil.

Moon Kang Tae tak pernah terbuka dan jujur pada dirinya sendiri. Ia digambarkan sebagai karakter yang selalu memendam emosinya. Tak pernah marah, tak pernah melawan, dan selalu mengalah.

Moon Kang Tae selalu berusaha terlihat baik-baik saja meskipun pada kenyataannya mungkin sebaliknya. Percaya atau tidak, situasi seperti ini banyak dilakukan orang kebanyakan.

Berpikir, menjadi tidak baik-baik saja adalah sesuatu yang tidak boleh atau bahkan salah. Berpikir, denga selalu terlihat baik-baik saja adalah cara keren yang bisa ditunjukkannya bagi orang-orang di sekitarnya.

Tetapi, bukankah sebenarnya itu melelahkan? Melalui perkembangan karakter Moon Kang Tae, menurut saya penonton bisa banyak belajar. Di antarana It’s okay to not be okay yang dengan begitu maknanya  kita berani jujur pada diri sendiri.

Secara perlahan, kamu juga akan menyadari bahwa yang terpenting sebelum mencintai orang lain adalah mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Caranya? dengan menyadari, terkadang kamu kalah dengan diri kamu sendiri. Tetapi, itu tidak apa-apa. Karena kita manusia, dan kesempurnaan hanya milik yang Maha Sempurna.

Go Moon Young (Seo Ye JI)
(foto: tvN drama)

Karakter Go Moon Young menurut saya bisa disebut sebagai karakter kunci. Dia adalah penulis dongeng anak-anak. Namun, begitu mendengar apa profesinya, jangan dahulu membayangkan jika ia adalah sosok wanita manis yang lemah lembut dan menyukai anak-anak. Justru, karakternya Go Moon Young menunjukkan sebaliknya.

Bahkan, Go Moon Young dideskripsikan sebagai seorang wanita yang memiliki kepribadian antisosial. Kepribadian jenis ini diartikan sebagai seseorang yang suka bertindak impulsif.

Tidak patuh terhadap aturan bahkan cenderung melanggar peraturan. Ia bisa tidak memedulikan keselamatan dirinya sendiri hingga keselamatan orang lain. Serta ambisius dan bisa melakukan apapun demi memperoleh keinginannya.

Namun, menariknya dengan jenis kepribadiannya ini Moon Young bisa jadi seseorang yang paling jujur dalam memahami dan memberikan pemahaman mengenai suatu hal. Itulah mengapa Moon Young bisa menjadi seorang penulis. Meskipun buku-buku dongengnya terlihat ‘creepy’ dari luar, namun melalui untaian ceritanya penonton belajar mengenai kehangatan.

Moon Young bercerita melalui buku dongengnya dengan perumpamaan tokoh-tokohnya yang unik, tetapi bermakna dalam. Penonton jadi bisa belajar, jika hitam tak selalu bermakna kejam atau jahat. Sementara putih tak selalu berarti suci atau baik.

Setiap orang selalu punya sisi jahat, egois, dalam dirinya dan itu tidak apa-apa dan normal. Karena, pemenang yang sebenarnya adalah mereka yang selalu bisa jujur dengan dirinya, lalu bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar.

Moon Sang Tae (Oh Jung Se)

Karakter Moon Sang Tae mungkin digambarkan tidak sempurna. Pada awalnya, bahkan banyak yang mengaku kesal dengan karakter kakak Moon Kang Tae ini.

Di sisi lain, karakter Moon Sang Tae menggambarkan fakta yang cukup realistis dari sudut pandang seorang penderita autisme. Kita diperlihatkan, bagaimana seorang autisme mungkin masih sering dipandang ‘sebelah mata’ oleh orang lain.

Bahkan, diri kita sendiri mungkin sadar atau tidak sering memandang mereka begitu ‘berbeda’ tetapi lupa untuk memahami mereka. Melalui Moon Sang Tae, kita diajarkan bahwa seorang autisme sebenarnya juga berusaha beradaptasi dengan lingkungannya, berusaha memahami apa yang ada di sekitarnya, hanya saja mereka memili cara uniknya tersendiri.

Jujur, sebenarnya sedikit sulit membicarakan karakter Moon Sang Tae ini. Namun, saya sempat membaca beberapa komentar orang-orang yang mengatakan bahwa penggambaran Moon Sang Tae sebagai seorang autisme, berhasil menyentuh hati keluarga yang punya anggota autisme juga. Bahkan yang sama-sama penderita autisme pun merasa tersentuh.

Fun Fact, mungkin sebagian dari kalian ada yang tahu kalo Oh Jung Se pemeran Moon Sang Tae ini sempat mengajak penggemarnya yang memiliki autisme jalan-jalan ke taman hiburan. Menyentuhnya, ia pergi dengan berpakaian seperti karakternya, ‘Moon Sang Tae’.  Penggemarnya ini mengaku jatuh cinta dengan karakter  Moon Sang Tae dalam It’s Okay to Not Be Okay.

Pada akhirnya, ketika kita menyelesaikan drama ini bagi saya sendiri, rasanya seperti ‘bertumbuh’. Melalui perkembangan ketiga karakternya yang pada awalnya sama-sama menghadapi isu psikologis-nya sendiri hingga masing-masing belajar untuk ‘menerima’ dan akhirnya ‘menyembuhkan’.

Sebenarnya, drama-drama bertema psikologis seperti ini menurut saya memang akan selalu menarik untuk diangkat menjadi tema cerita. Meskipun terkadang sedikit sensitif.

Seperti pada episode-episode awal It’s Okay to Not Be Okay kita diperlihatkan fakta-fakta mental illness yang begitu ‘gamblang’ sampai-sampai drama ini sempat menuai kontroversi bagi penonton di Korea-nya sendiri.

(foto: tvN drama)

Tetapi drama bertema ini juga yang selalun meninggalkan kesan lebih mendalam dan sepertinya akan tinggal untuk waktu yang lama di hati para penonton.

By the way, ini mengingatkan saya dengan drama bertema sama yang merupakan pendahulunya, seperti It’s Okay That’s Love dan Kill Me Heal Me, did you watched it?

Nb: Sebelum meninggalkan tulisan ini taka da salahnya kita bertegur sapa atau berdiskusi dahulu di kolom komentar di bawah ini! 😉

Boleh juga cek tulisan saya, mengenai 5 Pesan Moral Quotes It’s Okay to Not Be Okay Yang Paling Membekas di Hati Penonton